All About CC201

Posted Posted by Aditya Nurindar Prasetyo in Comments 0 komentar

Halo..kali ini ane mau ngebahas.tentang lokomotif CC201.CC201 adalah salah satu lok yg bertransmisi diesel elektrik buatan General Elektrik USA.Dengan kondisi mulus spesifikasi seperti berikut
·         Nama Model                   :GE U18C
·         Susunan Roda                 :C-C
·         Klasifikasi UIC               :Co ‘Co’
·         Lebar Sepur                     :1067 mm
·         Panjang                           :14.134 mm
·         Lebar                               :2642 mm
·         Berat Lokomotif             :78 gram ton
·         Motor Traksi                   :6 buah
·         Kecepatan Maksimum    :120 km/jam
·         Keluaran daya                 :1950 HP

Ada beberapa batch CC201
·         CC201 batch pertama dikirim pada tahun 1977 sebanyak 38 unit



















lokomotif CC201 Generasi I ini didatangkan ke Indonesia pada tahun 1977 sebanyak 38 unit. Awal mula kedatangan lokomotif ini diwarnai dengan peristiwa kecelakaan pada saat lokomotif ini sedang dalam perjalanan dari pabriknya, GE di Amerika Serikat menuju ke Indonesia menggunakan kapal laut. Dalam perjalanannya, kapal yang membawa loko tersebut dihantam badai sehingga menyebabkan jangkar kapal dan muatan-muatan lain yang ada di dalamnya jatuh menimpa tiga dari delapan lokomotif CC201 tersebut. Hal ini membuat bagian depan dari ketiga lokomotif itu ringsek. Sesampainya di Indonesia, lokomotif yang selamat dari musibah itu dapat langsung dioperasikan. Namun untuk loko yang ringsek tidak demikian. Ketiga lokomotif tersebut harus menjalani perbaikan terlebih dahulu selama kurang lebih sebulan. Ciri-ciri CC201 Generasi I ini yaitu pada bagian jaring radiatornya berukuran besar. Selain itu, pada mulanya semua lokomotif generasi ini tidak mempunyai lampu kabut di atas cow hanger seperti CC203/CC204. Namun sejak lokomotif ini mengalami PA (pemeliharaan akhir) pada tahun 2010-2011, ada beberapa unit yang telah dipasangi lampu kabut (di antaranya CC201 seri 05, 17, 18R, 20, 23, 24, & 26R).

·         CC201 batch kedua dikirim pada tahun 1983-1984 sebanyak 34 unit








































CC201 Generasi II didatangkan tahun 1983-1984 berjumlah 34 unit. Untuk mengenalinya sangat mudah. Ciri-cirinya sama seperti CC201 Generasi I, namun pada jaring radiatornya berukuran kecil. Bentuk kaca depan berbentuk persegi dengan ujung-ujungnya yang lancip. Loko ini pada awalnya juga tidak memiliki lampu kabut. Namun sejak lokomotif ini mengalami PA (pemeliharaan akhir) pada tahun 2010-2011, ada beberapa unit yang telah dipasangi lampu kabut (di antaranya CC201 seri 46, 55, 60, 61, 62, 64, & 70).
Dahulu di antara loko-loko Generasi II ini ada lokomotif yang cukup unik, yaitu CC201 56 milik Dipo Induk PWT. Keunikannya yaitu: pada bagian depannya (shorthood) memiliki bentuk yang berbeda dibandngkan dengan CC201 lainnya. Pada kotak pasirnya lebih pendek dari yang biasanya dan kaca depan memanjang ke bawah. Bagian dalam juga cukup unik karena hanya terdapat satu meja layanan sehingga kabin masinis pun menjadi lebih luas. Hal yang melatarbelakangi perbedaan tampilan dari loko ini karena dahulu CC201 56 pernah menabrak stoomwalls sehingga mengakibatkan loko ini ringsek parah dan sulit mengembalikannya seperti bentuk semula. Untuk memperbaikinya, Balai Yasa Pengok menyiasatinya dengan cara membuang satu meja layanan dari loko tersebut sehingga otomatis kaca depan harus diturunkan dan kotak pasir pun dipendekkan. Karena bentuknya yang aneh ini, para Railfans sering menyebutnya “Loko Donal Bebek (Ducky Locomotive)”. Sebelumnya CC201 47 milik dipo YK juga mempunyai bentuk yang sama seperti CC201 56, namun sekarang bentuk kedua lokomotif tersebut sudah kembali normal seperti layaknya CC201 lainnya setelah menjalani PA (Pemeliharaan Akhir) di Balai Yasa Pengok, Yogyakarta.
CC201 48 yang sebelumnya milik Dipo lokomotif YK kini telah dimutasi ke Tanjung Karang (TNK), Lampung untuk memenuhi kebutuhan angkutan barang di sana.

·         CC201  batch 3 dikirim pada tahun 1991-1992 sebanyak 21 unit




















Didatangkan pada tahun 1991-1992 sebanyak 21 buah bernomor seri 91 sampai 110 dan 120. Untuk CC201 91 sampai 110 terdapat di Jawa, sedangkan CC201 120 terdapat di Sumatera, yaitu di Dipo lokomotif Kertapati (KPT). CC201 98, 101, dan 102 yang sebelumnya milik Dipo lokomotif BD dan JNG kini telah dimutasi ke Tanjung Karang (TNK), Lampung untuk memenuhi kebutuhan angkutan barang di sana.
Ciri-ciri CC201 generasi ini, yaitu terdapat lampu kabut di bawah kotak pasir di atas cow hanger seperti halnya lokomotif CC203/CC204. Selain itu, bentuk kaca depan lokomotif ini agak bulat, berbeda dengan CC201 generasi sebelumnya yang kaca depannya berbentuk kotak. Hal inilah yang membuat CC201 generasi ini terlihat sangat berbeda dengan jenis yang sebelumnya sehingga mudah untuk dikenali. Sementara untuk komponen mesin, performa, maupun kecepatannya, sama dengan CC201 lainnya.

·         Dan yg terakhir adalah CC201 hasil rehab dai BB203.Nomer serinya jadi CC201xxR.Perehaban dimulai pada tahun 199-2004.Dipo Induk SMC (Semarang Poncol) adalah dipo induk yang lokomotif CC201nya berasal dari rehab BB203 semua.




















CC 201 versi DIVRE III (Sumatera Selatan)


Pas pertama kali liat loko ini ngiranya CC203 eh taunya CC201 XD















Umumnya Lokomotif CC 201 di Jawa memiliki bentuk yang sama dengan BB203, namun tidak untuk di Sumatera Selatan (DIVRE III). Beberapa lokomotif CC 201 disana memiliki bentuk yang sangat mirip dengan CC 203 di Jawa. Dari bentuk body memang tidak berbeda, namun dari bentuk eksterior maupun interior kabin CC 201 di DIVRE III sangat persis dengan CC 203. Lokomotif CC 201 yang memiliki Eksterior seperti CC 203, yaitu CC 201 86R, CC 201 111R, CC 201 120R, CC 201 129R, CC 201 130R, CC 201 137R.



Eitz tapi ada 9 lokomotif CC201 yg tidak akan kita temui.Perinciannya 7 loko CC201 dirubah menjadi CC204 batch1 dan dua lainnya sudah mati alias sudah tidak bisa dioperasikan

Sekian dulu pembahasan dari ane ya.Mudah-mudahan bisa bermanfaat ^_^

0 komentar:

Posting Komentar